Hallo Sobat, Cerita misteri sudah siapkah anda untuk mendengarkan kisah misteri kali ini, yang sedikit menakutkan dan bisa membuat bulu kuduk anda berdiri seakan-akan terhempas oleh angin sepoi-sepoi. Tentunya anda sudah tidak asing lagi bukan yang namanya misteri atau cerita horror. Mungkin di daerah anda menyimpan cerita sendiri mengenai hal-hal yang berhubungan dengan misteri dan mungkin di sekitar anda sendiri juga ada.Namun apakah anda pernah menyadari bahwa hal semacam ini tidak terlepaskan dari kehidupan manusia. Yang pada hakekatnya memang selalu berdampingan satu sama lainnya.
Dan jika bicara tentang misteri pasti tidak terlepaskan dari cerita Dibantai Dirumahnya Sendiri Hantu Nyonya Susan Sering Menampakan Diri Dengan Kerudung Merah Disekitar Rumah ini, yang mana keberadaanya seringkali membuat orang ketakutan atau penasaran.Kebenaran ceritnya mungkin pernah dialami oleh sebagian orang yang ada disekitarnya. Dan disaat jam-jam tertentu mungkin keberadaanya dapat dilihat atau dirasakan bagi orang-orang tertentu. Dan bukan hal yang aneh jika seorang mempunyai kekuatan supranatural yang lebih bisa mendeteksi keberadaanya bahkan perwujudanya dapat ditampakan dengan mata batinya. Namun apakah anda percaya dengan Dibantai Dirumahnya Sendiri Hantu Nyonya Susan Sering Menampakan Diri Dengan Kerudung Merah Disekitar Rumah yang satu ini, jawabanya mungkin hanya anda sendiri yang dapat membuktikannaya.
Dan seperti apa cerita selengkapnya mengenai Dibantai Dirumahnya Sendiri Hantu Nyonya Susan Sering Menampakan Diri Dengan Kerudung Merah Disekitar Rumah yang menyeramkan ini, Untuk lebih memahami dan mengetahui alur ceritanya maka anda bisa baca cerita misteri dibawah ini. Saya sarankan jika anda tipe orang yang penakut untuk tidak meneruskan membacanya. Dan cerita ini merupakan cerita yang diambil dari berbagai sumber yang ada. Tanpa panjang lebar silahkan simak ceritanya berikut ini :
Dibantai Dirumahnya Sendiri Hantu Nyonya Susan Sering Menampakan Diri Dengan Kerudung Merah Disekitar Rumah
Di tengah masyarakat rumor hantu gentayangan biasanya beredar setelah kematian tidak wajar seseorang. Begitu juga rumor hantu beredar di sekitar perumahan almarhum Siti Aisyah Susan Sieh (45) alias Susan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pascapembunuhan wanita asal Taiwan itu. Bahkan, Kantor Polsek Jagakarsa ikut-ikutan terasa seram. Menurut cerita yang beredar, Susan menampakkan dirinya sesaat setelah dibunuh.
Kapolsek Jagakarsa, Komisaris U Tanang Y, mengatakan pihaknya banyak mendapatkan laporan dari warga sekitar rumah pasangan Hermanto-Susan yang dikontrakkan kepada sebuah perusahaan swasta.
Menurut dia, Susan menampakkan dirinya beberapa saat setelah dihabisi oleh tukang kebunnya atas suruhan sang suami. "Pada waktu lalu, dia menampakkan diri pada seorang penjual nasi goreng. Ada wanita berkerudung merah yang memesan nasi goreng. Tapi pas disamperin, enggak ada," ujarnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/6).
Usut punya usut, kabarnya, sebelum meninggal Susan sempat menggunakan kerudung berwarna merah. Karena cerita-cerita itu, rumah besar yang terletak di ujung Jalan Merpati Mas I, Blok BIII, Tanjung Barat, itu terasa angker.
Selain itu, cerita angker juga datang dari dalam rumah. Menurut informasi yang diperoleh Tanang, rumah berwarna putih tersebut sering didatangi oleh Susan. Penghuni gudang tempat mayat ibu dua anak itu disembunyikan, mengaku sering diganggu oleh roh yang disinyalir sebagai wanita berambut panjang sepinggang tersebut. Susan juga, kabarnya, pernah terlihat keluar dari patung buatan anaknya. Namun, belum diketahui bentuk patung tersebut.
Tak hanya itu, menurut Tanang, ruang penyimpanan barang bukti menjadi angker setelah jam milik Susan diletakkan di sana. "Saat ditemukan, jam tangan masih melingkar di tangannya dan itu masih hidup. Padahal, dia dikubur sudah lebih dari satu tahun. Sekarang jadi suka bau mayat," ungkapnya.
Sementara itu, karyawan perusahaan yang menyewa rumah Susan, Ari Triadi, mengaku sejumlah karyawan tidak bisa tidur setelah polisi membongkar "kuburan" di halaman rumah itu. Mereka yang tinggal di rumah itu selalu mengeraskan volume televisi setiap malam menjelang.
"Kebetulan saya saat itu (saat penggalian) sedang libur. Mereka yang tidur di sini kan memiliki kewajiban untuk menjaga barang-barang di kantor. Mereka bertiga tidur di kamar, tempat Ibu Siti (Susan) 'dipak' (dibungkus plastik). Perasaan takut pasti ada, saat tidur mereka stel tv keras-keras. Kamarnya itu yang ada di depan, dekat dengan kuburannya," ujar Ari ketika ditemui di kantornya,
0 komentar:
Posting Komentar