Hallo Sobat, Cerita misteri sudah siapkah anda untuk mendengarkan kisah misteri kali ini, yang sedikit menakutkan dan bisa membuat bulu kuduk anda berdiri seakan-akan terhempas oleh angin sepoi-sepoi. Tentunya anda sudah tidak asing lagi bukan yang namanya misteri atau cerita horror. Mungkin di daerah anda menyimpan cerita sendiri mengenai hal-hal yang berhubungan dengan misteri dan mungkin di sekitar anda sendiri juga ada.Namun apakah anda pernah menyadari bahwa hal semacam ini tidak terlepaskan dari kehidupan manusia. Yang pada hakekatnya memang selalu berdampingan satu sama lainnya.
Dan jika bicara tentang misteri pasti tidak terlepaskan dari cerita Legenda yang Menyelimuti Batu Raksasa Semar di Depan Pendopo Kabupaten Bojonegro ini, yang mana keberadaanya seringkali membuat orang ketakutan atau penasaran.Kebenaran ceritnya mungkin pernah dialami oleh sebagian orang yang ada disekitarnya. Dan disaat jam-jam tertentu mungkin keberadaanya dapat dilihat atau dirasakan bagi orang-orang tertentu. Dan bukan hal yang aneh jika seorang mempunyai kekuatan supranatural yang lebih bisa mendeteksi keberadaanya bahkan perwujudanya dapat ditampakan dengan mata batinya. Namun apakah anda percaya dengan Legenda yang Menyelimuti Batu Raksasa Semar di Depan Pendopo Kabupaten Bojonegro yang satu ini, jawabanya mungkin hanya anda sendiri yang dapat membuktikannaya.
Dan seperti apa cerita selengkapnya mengenai Legenda yang Menyelimuti Batu Raksasa Semar di Depan Pendopo Kabupaten Bojonegro yang menyeramkan ini, Untuk lebih memahami dan mengetahui alur ceritanya maka anda bisa baca cerita misteri dibawah ini. Saya sarankan jika anda tipe orang yang penakut untuk tidak meneruskan membacanya. Dan cerita ini merupakan cerita yang diambil dari berbagai sumber yang ada. Tanpa panjang lebar silahkan simak ceritanya berikut ini :
Legenda yang Menyelimuti Batu Raksasa Semar di Depan Pendopo Kabupaten BojonegroSebuah batu raksasa ditanam di depan Pendopo Kabupaten Bojonegoro dan menyimpan sejuta misteri. Yang pasti, batu yang dijuluki Batu Semar itu kini menjadi daya tarik untuk wisatawan.
Di akhir pekan atau hari libur, selalu ada warga yang mengunjungi batu yang beratnya juga simpang siur. Ada yang menyebut 80 Ton, namun ada pula yang menaksir 200 ton itu.
Tak ketinggalan, mereka berfoto ria hingga selfie berlatar belakang batu yang menghiasi sisi timur Alun-alun Bojonegoro itu. Batu istimewa ini memiliki ukuran panjang kurang lebih 4 meter, lebar 4 meter dan tinggi 3 meter.
Yang pasti Bupati Suyoto yang juga politisi PAN ini menyimpan alasan khusus 'berani' memboyong batu raksasa dari kawasan hutan di Dusun Bendotan, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang.
Suyoto sebelumnya sempat mengatakan, bahwa batu yang dinamai Semar itu akan digunakan sebagai prasasti Alun-alun sebagai simbol "Tekad untuk Terus Berkarya".
Untuk memboyongnya, dikerahkan alat berat dan kendaraan trailer. Informasi yang dihimpun, beredar kepercayaan di masyarakat asal batu berada bahwa bentuknya menyerupai dengan tokoh wayang Semar.
Bahkan, informasi yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya jika batu tersebut konon memiliki hubungan spiritual dengan 'penguasa' Gunung Pandan, yakni Eyang Gendro Sari, yang tak jauh dari lokasi asal batu.
"Informasi batu itu terlontar dari Gunung Pandan begitu. Tapi saya juga tidak tahu pasti," kata seorang pedagang pentol yang berdagang tak jauh dari Pendopo Kabupaten Bojonegoro, Minggu (5/4/2015).
Di tengah kontroversi prasasti berupa batu raksasa itu, yang pasti sekarang ini warga 'Kota Minyak' Bojonegoro setiap hari bisa menyaksikan sang batu.
Keberadaan Batu Semar ini juga melengkapi taman Alun-alun Bojonegoro yang sudah rindang serta asri. Warga juga tak sedikit yang berlibur bersama anak-anaknya.
"Lumayanlah, tamannya bagus dan ada sarana bermain untuk anak-anak. Mau ke mana lagi wisata di Bojonegoro kalau nggak di alun-alun ini," kata Yanti, wisatawan lokal dari Kecamatan Kapas usai jeprat-jepret di depan batu.
Yanti berharap pemerintah Bojonegoro membangun banyak tempat-tempat wisata agar bisa menjadi tujuan wisatawan dari berbagai kota di luar Bojonegoro.
"Sekarang kan bisa dibilang Bojonegoro tidak punya tempat wisata, kalah dengan Lamongan dan Tuban," tambah Yanti.
0 komentar:
Posting Komentar